Pemerintah Republik Indonesia diminta untuk mengurangi impor bahan makanan laut (seafood) yang berasal dari Jepang. Hal ini disampaikan terkait dengan kebijakan Pemerintah Jepang untuk membuang limbah radioaktif dari PLTN Fukushima.
Sebelumnya, pada tahun 2011 terjadi gempa bumi berkekuatan 9,0 melanda pantai pulau Honshu di Jepang, hingga menyebabkan lebih dari 18.000 kematian dan memicu kehancuran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
Sejak itu, reaktor telah didinginkan dan 1,3 juta ton air limbah yang terkontaminasi telah diolah. Air ini disimpan di lebih dari 1.000 tangki namun ruang penyimpanannya terbatas, dan sekarang harus dibuang sebagai bagian dari proses penghentian penggunaan yang sedang berlangsung.
BACA JUGA : AHY : Mari Fokus Memenangkan Pak Prabowo
Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh mengingatkan, ekspor seafood merupakan salah satu sumber devisa Jepang dari Indonesia. Jepang mendapatkan 10,3 juta dollar AS dari mengekspor seafood ke Indonesia pada 2022.
Karena itu, pemeriksaan seafood impor dari Jepang, menurutnya wajib dilakukan. Hal tersebut untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia. “Keselamatan masyarakat di Indonesia adalah hal utama, jadi perlu kepastian keamanan setiap produk laut yang diimpor,” kata dia.
Senada dengan Husein, Anggota Komisi VI Elly Rachmat Yasin yang merupakan Politisi dari Partai PPP juga mendesak Indonesia mengurangi impor makanan laut (seafood) dari Jepang. Ia meminta Indonesia memeriksa ketat produk seafood dari Jepang.
Pemerintah Jepang, menurut Elly harus menanggung penuh terhadap biaya pemeriksaan seafood dari Jepang yang bertujuan memastikan keselamatan rakyat Indonesia. Elly menegaskan, Indonesia perlu menekan Jepang agar bertanggung jawab atas pemeriksaan keamanan pangan itu.
“Jepang selama ini menganggap rendah kualitas ekspor perikanan dari Indonesia. Disebutnya, produk perikanan kita di bawah standar sehingga mengalami kendala masuk ke Jepang. Kini kita minta Jepang bertanggung jawab atas seluruh biaya pemeriksaan produk perikanan yang diekspornya,” tutur Elly.
Politisi Fraksi PPP itu mengatakan Indonesia perlu bereaksi pada keputusan Jepang membuang limbah puluhan ribu ton air tercemar radioaktif dari PLTN Fukushima itu. Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk dapat memperketat pemeriksaan semua produk makanan asal Jepang.
“Saya minta menteri Perdagangan Indonesia mengurangi impor seafood asal Jepang. Juga mendesak pemerintah memeriksa dengan cermat semua produk makanan asal Jepang, karena kecerobohan Jepang ini sungguh mengkhawatirkan,” tegas legislator dari Dapil Kabupaten Bogor atau Jawa Barat V itu.