Sebuah hasil survey yang baru-baru ini dirilis menujukkan adanya penurunan dari jumlah pengusaha Jepang yang berkeinginan untuk melakukan ekspansi usahanya ke Tiongkok. Hal ini disebabkan seiring dengan perlambatan ekonomi serta meningkatnya persaingan dan ketegangan geopolitik.
Jumlah perusahaan Jepang yang berencana melakukan ekspansi di Tiongkok telah turun menjadi kurang dari 30% untuk pertama kalinya.
Menurunnya keinginan pengusaha Jepang untuk meningkatkan operasi dengan mitra dagang terbesar Jepang, selain Amerika Serikat tersebut, menggarisbawahi hubungan bilateral yang buruk antara kedua negara yang bertetangga tersebut.
BACA JUGA : Pemerintah Perlu Mengurangi Impor Seafood dari Jepang
Dalam survei tahunan yang dilakukan oleh Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang, sebuah badan promosi ekspor semi-pemerintah, 27,7% dari 710 perusahaan mengatakan mereka memperkirakan akan memperluas operasinya di Tiongkok dalam satu atau dua tahun ke depan.
Persentasenya menurun dari 33,4% tahun lalu dan 40,9% pada tahun 2021. Sekitar 31 perusahaan mengaitkan perampingan tersebut dengan ketidakpastian ekonomi dan pasar yang lesu, sementara 15 perusahaan menyalahkan penurunan penjualan mobil Jepang di Tiongkok, pasar mobil terbesar di dunia.
Produsen mobil Jepang, seperti merek asing lainnya, menghadapi kebangkitan pemain domestik di Tiongkok, popularitas kendaraan listrik, dan meningkatnya persaingan harga.
Tujuh perusahaan juga mencatat meningkatnya risiko geopolitik, dimana hubungan bilateral, yang jarang berjalan mulus, menjadi sangat tegang selama beberapa bulan terakhir.
Tiongkok bulan lalu menangkap seorang eksekutif Jepang, seorang karyawan perusahaan obat Jepang Astellas Pharma (4503.T), karena dicurigai melakukan spionase. Penangkapan tersebut berdampak buruk terhadap bisnis, kata para pejabat Jepang.
Jepang juga membuat marah Tiongkok ketika negara itu mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak ke laut pada bulan Agustus, yang menyebabkan Tiongkok melarang makanan laut Jepang.
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pekan lalu mengatakan mereka akan mengupayakan hubungan yang saling menguntungkan dalam pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam setahun.
Source : Less than 30% of Japanese firms plan China expansion – survey