Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Gerindra ke-16 dilakukan secara sederhana dan tertutup di kediamian Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum dan Pendiri Gerindra sekaligus Calon Presiden Nomor Urut 2 pada Pilpres 2024.
Dalam acara perayaan HUT Partai bersama kader-kadernya tersebut, Prabowo berharap partainya dapat menjadi yang terbaik bagi bangsa dan rakyat.
Acara HUT Gerindra dirayakan Prabowo bersama kader di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024) malam. Terlihat sejumlah petinggi partai diantaranya Anggota Dewan Pembina Gerindra Maher Algadri, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Gerindra Habiburokhman, dan putra Prabowo, Didit Hediprasetyo.
Acara digelar secara tertutup di kediaman Prabowo. Prabowo mengatakan prosesi acara HUT Gerindra dilakukan dengan potong tumpeng dan ramah tamah.
“Kita rayakan secara sederhana. Hanya tumpengan. Tadi pagi udah di Bali. Ulang tahun kita yang ke-16, dua kali delapan, dwi windu,” ucap Prabowo.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan isi acara HUT tersebut. Dia mengatakan Prabowo menyampaikan napak tilas Gerindra dari awal berdiri hingga menjadi salah satu partai besar di republik ini.
BACA JUGA : Ganjar Pranowo Dorong Pendirian Bank Sampah Hingga Tingkat RW
“Ya tadi Pak Prabowo menyampaikan refleksi dwi windu Partai Gerindra, 16 tahun Partai Gerindra. Beliau menyampaikan kenangan di awal partai ini berdiri,” kata Muzani.
“Beliau menyampaikan kenangan partai ini tidak sekonyong-konyong bisa menjadi besar. Dari mulai perintisan dan pendirian partai, pengenalan, dan meyakinkan masyarakat tentang nama dan maksud tujuan dari partai ini berdiri. Tidak gampang, namun setapak demi setapak partai ini bisa mendapat kepercayaan besar dari rakyat Indonesia,” tutup Sekjen Gerindra itu.
Dibentuk pada tahun 2008, Gerindra berfungsi sebagai kendaraan politik mantan jenderal ABRI Prabowo Subianto. Saat ini, Gerindra adalah partai ketiga terbesar di DPR berdasarkan hasil perolehan suara dalam pemilu legislatif 2019 dengan 78 kursi.
Pada kurun waktu 2008 hingga 2019, Gerindra memosisikan diri sebagai partai oposisi. Pasca pemilu 2019, Gerindra bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo, meskipun sebelumnya Prabowo pernah menghadapi Joko Widodo dalam pemilihan presiden pada 2014 dan 2019.